Sabtu, 09 November 2013

Ibuku Terhebat


Hmm… Ibu, banyak sekali hal-hal yang belum aku lakukan untuk membahagiakanmu, walaupun kau memang tak mengharapkan itu. Banyak sekali yang ingin aku katakana padamu Ibu. Mungkin aku merasa malui untuk mengatakan kepadamu secara langung, untuk itu aku mengungkapkannya lewat tulisan ini. Ibu adalah wanita terhebat dalam hidupku. Wanita yang tak pernah memberiku semangat dan nasehat. Masih ingat di benak ini, waktu dulu pas aku masih Sekolah Dasar, merupakan kenangan paling mengesankan bersama Ibu. Alhamdulillah waktu SD aku selalu mendapat rangking 3 besar setiap akhir semester aku selalu naik panggung untuk menerima hadiah juara. Dan ada salah satu tetanggaku yang iri padaku, selalu saja dia nyinyir padaku. Sampai-sampai Ibuku sempat marah padanya. Tetanggaku itu bilang anakmu pintar itu gara-gara menjadi murid kesayangan gurunya, beda kalo dengan anakku yang selalu dipojokkan gurunya. Ibu sempat dongkol juga karena perlakuan tetangga yang sudah di luar batas kewajaran. Sampai-sampai aku dan ibuku pernah menangis bersama gara-gara perlakuan tetangga itu. Ibu juga selalu memberiku dukungan saat aku mau ikut lomba dulu. Bukan aku namanya kalo aku sudah minder di awal kalo mau ikut lomba apapun. Aku selalu bilang kenapa sih harus aku yang dipilih? Ya karena aku merasa, aku bukanlah yang terbaik. Tapi Ibuku selalu bilang enggak mungkinlah kalo guru memilih kamu karena tidak bias, pasti guru itu milih kamu karena melihat kamu itu bisa dari anak-anak lainnya. Setelah mendapat dukungan dari Ibu rasa minderku perlahan menghilang.
Ibu adalah sandaran bagiku saatku terpuruk dan sedih. Apa-apa selalu yang tahu pertama adalah Ibuku, bukan yang lain. Aku sangat dekat dengan Ibu. Ya Ibu adalah wanita terbaikku. Ibu, terimakasih untuk 18 tahun ini. Engkau telah menjagaku dan merawatku sampai tumbuh besar. Dan maafkan anakmu ini yang belum bisa membalas kebaikan yang selama ini kau berikan dengan tulus untukku, juga kasih sayang yang selalu menentramkanku. Maafkan anakmu ini yang belum bisa membahagiakanmu. Tapi jika memang aku tidak bisa membalasnya, sebisa mungkin aku akan berusaha untuk tidak mengecewanmu.Ibu…. I Love you so much…

Dia

seseorang di pagi hari, menyapaku dengan senyuman yang bisa membuatku terpukau. dari balik jendela kamarnya Ia terus melambaikan tangannya untukku. begitupun sebaliknya, aku membalasnya dengan kehangatan. ini dia lakukan setiap pagi sebelum aku berangkat kerja. aku miris melihat keadaannya. sekarang Ia tidak bisa lagi keluar rumah denganku untuk sekedar merasakan keindahan alam. Ia selalu berusaha menutupi keadaannya dengan senyuman.